ADI Bangun Negeri (ABN) merupakan publisher yang sudah menerapkan teknologi baru pada websitenya yang dikenal dengan blockchain karena memiliki kode unik (hash). Hash dalam blockchain merupakan sebuah kode enkripsi pada umumnya yang terdiri dari huruf-huruf dan angka-angka yang tidak beraturan untuk diterapkan di ADI Bangun Negeri (ABN). Fungsi hash dalam ADI Bangun Negeri memiliki banyak fungsi tentunya salah satunya dapat dilihat dalam mempercepat pencarian tabel data atau perbandingan data seperti ( basis data, mencari duplikasi atau kesamaan (rekaman) ) di sebuah arsip komputer untuk dapat menemukan goresan-goresan yang sama pada DNA dan lainnya.
Pada ADI Bangun Negeri (ABN) hash diharuskan stabil (referential transparan). Memiliki arti jika dipanggil dua kali oleh masukan dengan kebenaran yang sama (sebagai sebuah contoh, string dengan kandungan sekuen karakter yang sama), maka harus dapat memberikan hasil yang sama. Ini merupakan sebuah kontrak yang bahaya pada bahasa pemrograman dengan membolehkan kepada pengguna untuk melakukan override pada kesamaan morfologi dan juga fungsi hash bagi sebuah objek. Dimana jika dua objek adalah sama, maka kode has-nya menghasilkan kesamaan. Ini menjadi suatu hal penting untuk dapat memudahkan dalam pencarian elemen seperti tabel hash dengan cepat dan juga dua elemen yang sama akan menghash ke slot yang sama.
Hash memiliki beberapa fungsi dalam ADI Bangun Negeri (ABN) seperti memetakan dua atau lebih kunci ke nilai hash yang sama sehingga dapat menyebabkan terjadinya kolisi. Dimana fungsi dari hash tersebut mencoba untuk dapat memetakan kunci-kunci ke nilai hash dengan ketat dari tabrakan – tabrakan (kolisi) yang sering terjadi pada saat tabel hash terisi dengan penuh. Sehingga nilai hash berdigit tunggal (jumlah dari probing setiap nilai hash dibagi dengan jumlah tabel hash) dengan batasan 80% pada ukuran tabel yang ada. Namun algoritma digunakan sebagai suatu peraturan yang dibutuhkan pada double hashing dan linear probing.